Sukacita sungguh dirasakan umat Katolik Keuskupan Sanggau, Kalimantan Barat selama dua hari ini, Jumat dan Sabtu 10-11/11). Inilah momentum agung, pentahbisan uskup baru Sanggau.
Kamis (10/11) pukul 18.00 WIB: ibadat Vesper Agung; yakni ibadat pengikraran kesetiaan Uskup kepada Sri Paus. Juga pengakuan iman Uskup Terpilih dan pemberkatan berbagai atribut penanda uskup yang akan dia kenakan dalam tugasnya.
Jumat (11/11) pukul 09,00 WIB Perayaan Tahbisan Agung di Gereja Katedral Sanggau. Ribuan umat akan mengikuti misa ini. Umat yang belum berkesempatan hadir dapat mengikuiti misa melalui streaming di youtube: https://youtu.be/ELyPqZHAYKE.

Gembala & akademisi
“Saya mau belajar menjadi pendengar yang baik; mencermati dinamika umat dan masyarakat. Saya akan menjadi gembala umat dan tetap sebagai akademisi”. Demikian disampaikan Doktor Valentinus Saeng, CP. Saat dirinya diumukan sebagai Uskup Sanggau pada tanggal 18 Juni 2022 lalu menggantikan Mgr Julius Mencuccini, CP. Yang sudah berusia 76 tahun. Mgr.Valen adalah pemegang gelar Doktor bidang Filsafat yang tidak pernah melayani umat secara langsung di paroki atau stasi. Sejak kembali dari Roma pada November 2008, ia bekerja sebagai dosen di STFT Widya Sasana, Malang hingga November 2022.
“Saya tidak pernah terjun ke dunia pastoral sama sekali. Saya harus belajar tentang karya pastoral dari para pastor paroki dan kuria diosesan. Teori dan praktik sangat jauh berbeda. Langkah pertama yang akan saya lakukan adalah belajar, mendengarkan, mendapatkan masukan, menganalisis situasi, dan sebagainya. Saya akan mempertahankan apa yang telah ditanam dan dipanen oleh para misionaris hebat sebelumnya. Saya berharap saya bisa melakukan ini. Mempertahankan sesuatu bukanlah pekerjaan yang mudah karena saya akan membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan kerja sama,” ujarnya kepada ucanews.com (https://indonesia.ucanews.com).
Mgr. Valen lahir pada 28 Oktober 1969, di Keramuk, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat. Pendidikan Seminari Menengah St. Gabriel di Sekadau, postulan dan novis di Kongregasi Pasionis di Malang. Studi filsafat di STFT Widya Sasana (1995) dan ditahbiskan menjadi imam pada 26 September 1998.
Imam yang fasih lima bahasa ini memperoleh gelar master dalam bidang filsafat tahun 2001 dan gelar doktor tahun 2008, keduanya dari Universitas Kepausan St. Thomas Aquinas di Roma. Ia menjabat sebagai anggota Komisi Pendidikan Kongregasi Pasionis (2008-2011) dan Kepala Rumah Studi Pasionis di Malang (2008-2012). Sejak 2011, ia menjabat sebagai pengawas komisi pendidikan di kongregasi Pasionis. Aktif menghasilkan karya tulis ilmiah dan menjadi pembicara untuk seminar-seminar.

110 Tahun Keuskupan Sanggau
Sanggau adalah salah satu kabupaten di Kalbar dengan umat Katolik yang besar. Berawal sebagai stasi yang didirikan tanggal 22 Desember 1912. Kala itu masuk dalam wilayah Prefektur Apostolik Kalimantan yang berpusat di Pontianak. Kala itu belum ada pastor yang menetap di stasi ini, dilayani oleh imam-imam Ordo Fransiskan Kapusin (OFM Cap.). Karena umat semakin banyak, maka tahun 1925, Pastor Kanisius, OFM Cap ditunjuk menjadi Pastor Sanggau yang pertama dan tahun 1928 secara resmi didirikan Paroki Sanggau.


Dikutip dari situs Karina KWI (http://karina.or.id/keuskupan-sanggau), pada tahun 1950, Mgr. Tarcisius van Valenberg, OFMCap (Administrator Apostolik Pontianak), mendatangkan berbagai kongregasi pastor, bruder dan suster untuk berkarya di wilayah Prefektur Apostolik Pontianak. Dengan bertambahnya tenaga misionaris, dibangunlah sekolah-sekolah dan gedung gereja.
Stasi-stasi pun mulai dimekarkan; Sekadau (1950), Jangkang Benua dan Pusat Damai (1952), Jemongko (1956) dan Batang Tarang (1958).
Sejak tahun 1960, pelayanan di Paroki Sanggau diserahkan kepada misionaris Kapusin dari negara Swiss, diantaranya P. Ewald Beck, OFM Cap, P. Franz Xaver Brantschen, OFM Cap, P. Matthau, OFM Cap, P. Rene Roscy, OFM Cap, P. Lazarus, OFM Cap dan P. Agatho Elsender, OFM Cap.
Tanggal 10 Juli 1982 secara resmi diumumkan pendirian Keuskupan Sanggau dan diresmikan tanggal 5 Desember 1982. Gereja paroki pun berubah menjadi gereja katedral. Tanggal 8 Mei 2011, diadakan misa terakhir dan pembongkaran gereja Katedral Sanggau oleh Uskup Mgr. Giulio Mencuccini, CP. Gereja yang telah berdiri selama lebih dari 40 tahun ini diganti dengan gereja Katedral yang baru.
Luas wilayah Keuskupan Sanggau adalah 18.302 kilometer persegi, yang melingkup KabupatenSanggau dan Sekadau. Saat ini ada 36 kongregasi yang berkarya di keuskupan yang berbatasan dengan Sarawak ini dengan 24 orang imam. Sandu_news